Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) merupakan sebuah mekanisme demokrasi kampus yang diselenggarakan di berbagai perguruan tinggi, termasuk di Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung.
Selasa, 2 Agustus, mahasiswa INISNU Temanggung menggelar pesta demokrasi kampus untuk memilih tampuk kepemimpinan mahasiswa di level institut. Ada yang baru dalam Pemira kali ini. Peserta merupakan para mahasiswa dari kalangan aktivis pergerakan, yaitu mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan baik ormawa internal kampus maupun ormawa eksternal kampus dan dilaksnakan secara e-voting yang bekerjasama dengan KPU Temanggung di gedung Aula lantai 3 INISNU Temanggung.
Meski sudah menjadi rutinitas, perayaan demokrasi di lokus kampus ini tak kehilangan daya tariknya. Semarak kemeriahannya sudah mulai terasa jauh hari. Di sudut-sudut kampus mulai terpampang poster yang berisi jargon dan visi misi peserta-peserta Pemira. Begitu juga lewat platform media sosial berupa facebook, IG, WA grup dan diskusi diwarung-warung kopi dilingkungan kampus dan seputarlingkungan kampus. Semangat kompetisi juga semakin memanas menjelang pemungutan suara. Masing-masing kandidat mengklaim diri akan memenangkan pertarungan dengan merebut manyoritas suara mahasiswa.
“Abdul Rosyid, pemilihan raya mahasiswa ke-XII tahun 2022 (PEMIRA) menjelaskan bahwa pada Pemira 2022hanya untuk memilih pasangan Dewan Mahasiswa Intitut, Senat Mahasiswa, Senat dan Dewan mahasiswa fakultas juga Ketua Himpunan Mahasiswa.” Pungkasnya
“Setelah melewati berbagai tahapan seleksi, PEMIRA ke-XIII menetapkan hasil pasangan calon yang berhak maju ke tahapan pemilihan yang berlangsung hari ini, Selasa(02/08) sebagai berita acara hasil penetapan PEMIRA ke-XIII INISNU Temanggung dengan NO : 056/KPRM/P.13/XIII/VIII/2022. Di antaranya Novia Sari Melati sebagai Ketua SEMA Institut, Miftaf dan Sulton sebagai Ketua dan Wakil DEMa Institut, Muhammad Ishom sebagai ketua SEMA FTK, Arif Budi sebagai ketua DEMA, Ayu Nurhidayah sebagai ketua SEMA FSHI, Muhammad Lutfi sebagai ketua DEMA FSHI, Dea Puji Saputri sebagai ketua HMPS PAI, Muhidin sebagai Ketua HMPS MPI, Alfath sebagai Ketua HMPS PGMI, Rifatul Ulya sebagai HMPS PIAUD, Yudha Ardian sebagai Ketua HMPS HKI, dan Firhatun Nadhifa sebagai HMPS ES.”
“Harapan saya semoga melalui Pemira tahun ini orang-orang yang terpilih nantinya bisa mengakomodasi kepentingan mahasiswa secara signifikan. Selain itu semoga rekan-rekan mahasiswa nanti dapat lebih aware terhadap PEMIRA karena banyak yang masih tidak peduli dan dan bahkan tidak tahu gunanya dan semoga pasangan terpilih bisa amanah dan mamapu membranding kampus serta mewujudjkan secara nyata bahwa INISNU memang keren di berbagai bidang ,” ujar isna satu mahasiswa INISNU Temanggung
Terlepas dari berbagai opini dan kontroversi, Pemira masih menggairahkan untuk menghidupkan demokrasi di lingkungan kampus dengan memperkokoh peranan elemen mahasiswa. Demokratisasi tersebut pada akhirnya diharapkan dapat membuka partisipasi dan keterwakilan seluruh mahasiswa INISNU Temanggung dalam setiap proses kebijakan yang akan diambil kampus.
Namun pada akhirnya, menggunakan hak pilih untuk memilih ataupun tidak adalah sebuah pilihan. Yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakan hak pilih mahasiswa dengan kesadaran penuh dan hati nurani. (IN).